Laporan lembaga penelitian Amerika Serikat dan Kanda menyebutkan Email pribadi pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, diduga dijebol peretas Cina selama setahun terakhir. Demikian dilansir the Telegraph, Selasa (6/4).
Selain itu, kerjasama antara Pusat Studi Internasional Munk dari Universitas Toronto dengan analisis komputer independen Amerika Serikat menyebutkan peretas atau hacker Cina memantau gerakan staf Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO di Afghanistan dan rincian sistem rudal India. Ketika hasil temuan GhostNet dirilis, beberapa perintah dan server DNS yang tercantum seketika non aktif, namun serangan cyber terhadap kelompok oposisi Tibet tetap berlangsung.
Akhirnya dengan bantuan pemerintah Tibet di pengasingan, para peneliti berhasil mengambil kembali beberapa dokumen yang dicuri sebanyak 1.500 email yang dikirim dari kantor Dalai Lama antara Januari hingga November 2009. Laporan itu kemudian dinamakan "Shadows in the Cloud" atau Bayangan didalam Awan.
Para peneliti mengaku selama delapan bulan memantau kegiatan sekelompok hacker Cina yang berbasis di pusat kota Chengdu. Laporan pusat studi Munk tahun lalu menemukan jaringan besar peretas Cina berhasil menembus sebanyak hampir 1.300 komputer dari 103 negara. Sepertiga target diantaranya sangat sensitif, termasuk kementerian luar negeri, kedutaan besar, bahkan jaringan komputer di kantor pusat NATO.
Sementara itu juru bicara Departemen Luar Negeri Cina secara tidak resmi mengutuk aksi peretasan namun secara pribadi ia mengungkapkan laporan tersebut hanya isapan jempol belaka karena berasal dari lembaga yang tidak kredibel.
Selain itu, kerjasama antara Pusat Studi Internasional Munk dari Universitas Toronto dengan analisis komputer independen Amerika Serikat menyebutkan peretas atau hacker Cina memantau gerakan staf Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO di Afghanistan dan rincian sistem rudal India. Ketika hasil temuan GhostNet dirilis, beberapa perintah dan server DNS yang tercantum seketika non aktif, namun serangan cyber terhadap kelompok oposisi Tibet tetap berlangsung.
Akhirnya dengan bantuan pemerintah Tibet di pengasingan, para peneliti berhasil mengambil kembali beberapa dokumen yang dicuri sebanyak 1.500 email yang dikirim dari kantor Dalai Lama antara Januari hingga November 2009. Laporan itu kemudian dinamakan "Shadows in the Cloud" atau Bayangan didalam Awan.
Para peneliti mengaku selama delapan bulan memantau kegiatan sekelompok hacker Cina yang berbasis di pusat kota Chengdu. Laporan pusat studi Munk tahun lalu menemukan jaringan besar peretas Cina berhasil menembus sebanyak hampir 1.300 komputer dari 103 negara. Sepertiga target diantaranya sangat sensitif, termasuk kementerian luar negeri, kedutaan besar, bahkan jaringan komputer di kantor pusat NATO.
Sementara itu juru bicara Departemen Luar Negeri Cina secara tidak resmi mengutuk aksi peretasan namun secara pribadi ia mengungkapkan laporan tersebut hanya isapan jempol belaka karena berasal dari lembaga yang tidak kredibel.
(AYB)
Sumber : 06/04/2010 21:40 , Addy Hasan, Liputan6.com, Amerika Serikat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar