Jumat, 05 Maret 2010

TANAMAN UNIK PEMBAWA HOKI


TANAMAN UNIK PEMBAWA HOKI
KANTONG SEMAR:

Tak hanya penampilan istimewa, tanaman ini juga menyimpan potensi bisnis yang patut diperhitungkan. Bentuknya unik. Ada yang bilang mirip tokoh pewayangan Semar dengan perut buncitnya. Lantaran itulah, tanaman ini diberi nama kantong semar.
Klik untuk melihat foto lainnya...
Tak hanya penampilan istimewa, tanaman ini juga menyimpan potensi bisnis yang patut diperhitungkan. Bentuknya terbilang unik. Mengantong dan membulat di bagian ujung. Ada yang bilang mirip tokoh pewayangan Semar dengan perut buncitnya. Lantaran itulah, tanaman ini diberi nama kantong semar.

Sekitar dua setengah tahun silam, 'demam' kantung semar mulai mewabah di Indonesia. Mulanya pada 2004 ketika sebuah majalah hobi terkemuka memopulerkan kembali tanaman ini lewat edisi akhir tahunnya. Seperti bola salju, media-media lainnya ikut mengekor.

Puncaknya adalah pada 17 Agustus 2005 saat keelokan tanaman yang punya nama ilmiah nepenthes spp ini secara khusus dipamerkan di Istana Merdeka saat HUT RI ke-60. Bila akhirnya kantong semar mendapat predikat sebagai tanaman unik, agaknya ini tak berlebihan. Bentuk kantong dan corak warnanya mengandung nilai artistik tinggi. Bahkan, bersama amorphophallus dan bunga bangkai (raflessia), kantong semar termasuk jajaran 'elite' karena disebut sebagai tanaman hias unik.

Keunikan itu pula yang membuat Abdul Kadir terpikat pada si kantong semar. ''Saya kadung jatuh hati pada bentuk kantong nepenthes yang unik dan beragam,'' ujar pria kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat. Tak kurang dari 1.300 pot kantong semar dikoleksi Abdul Kadir sejak dua tahun silam. Jutaan rupiah ia habiskan untuk hobi anyarnya itu. Sebagian besar koleksinya ia perjualbelikan pula.

Sejak kecil Abdul Kadir memang telah akrab dengan tanaman yang disebut 'periuk kera' di tempat kelahirannya, di Pontianak. Ia mulai melirik kembali kantong semar saat ia kuliah di IPB. Akan tetapi, ia mulai serius mengumpulkan sekitar dua tahun silam.

Tak kurang dari 24 jenis nepenthes ia miliki kini. Sebagian besar koleksinya disimpan di penangkaran kantong semar di Pontianak. Adapula yang ditaruh di lokasi nepenthes di Cipayung, Puncak, termasuk pula di ruang pamer nepenthes di bilangan Slipi, Jakarta, dan rumahnya di Bogor.


Kehadiran sejumlah tanaman serta buah-buahan dalam setiap perayaan tahun baru Imlek sepertinya bukan merupakan hal yang baru. Sejumlah kalangan berkeyakinan bahwa tradisi seperti ini sudah ada sejak ratusan tahun yang silam di tanah Tiongkok. Meski keberadaannya terbilang sudah membudaya, namun tidak semua buah layak di sajikan.


Catatan Pringgo—Pontianak

SEBAGIAN masyarakat Tionghoa beranggapan bahwa beberapa jenis tanaman dan buah-buahan di yakini mampu mendatangkan hoki. Keberuntungan itu akan hadir seiring dengan rasa serta warna dari buah yang di nikmati. Beberapa tanaman serta buah-buahan yang dipercaya membawa hoki itu antara lain bambu, tebu, kantung semar, pachira, pisang raja atau pisang mas, jeruk kasturi serta buah naga,

Mengapa tanaman serta buah-buahan tersebut dianggap membawa keberuntungan? Menurut Sinse Aleng dari Vihara Cetya Mandala, keberadaan bambu di dalam rumah akan mendatangkan rezeki. Bagi mereka yang percaya, tanaman yang tumbuh secara alami ini memiliki energi chi atau hawa yang kuat dan sempurna. Energi ini bisa mengaktifkan energi yang berhenti di dalam rumah. Terlepas dari benar atau tidaknya miros tersebut, yang jelas bambu memang sudah lama di kenal sebagai tanaman yang berfungsi sebagai penyaring udara karena mampu mengikat CO2 dan banyak melepaskan oksigen.

Tanaman bambu ini sangat mudah dibudidayakan. Bahkan, bamboo dapat tumbuh di dalam pot bentuknya akan terlihat lebih cantik apabila dirangkai. Selain bambu, tanaman tebu atau Saccharum officanarum juga di yakini membawa rezeki melimpah. Masyarakat Tionghoa biasa menyebut tebu dengan sebutan gan zi. “Rezeki yang dibawa oleh tebu ini di lambangkan dengan datangnya semut yang merubung tebu karena rasanya yang manis. Dalam setiap lelang sembahyang Cap Go Meh, biasanya tebu akan menjadi incaran warga. Tak mengherankan bila harga tebu yang dilelalang akan melambung tinggi,” jelas Aleng.

Tanaman lain yang tidak kalah menggoda adalah pachira atau Pachira aquatic. Di kalangan masyarakat Tionghoa, tanaman ini di kenal dengan sebutan pohon duit. Tanaman ini bentuknya mungil. Tinggi antara 25-30 sentimeter dengan daun seperti jari. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa tanaman pachira ini memiliki aura yang mampu membuat pemiliknya giat bekerja, membawa keberuntungan, mendatangkan kemakmuran serta menghadirkan pengaruh baik untuk kesehatan dan panjang umur.

Biasanya, pachira di jadikan hadiah bagi relasi yang baru saja memulai bisnis. Tanaman ini juga baik di letakkan di ruang kerja ataupun kantor. Umumnya, pachira di pajang dalam bentuk terkepang. Menurut fengsui, pengepangan ini merupakan perlambang dari penampungan rezeki.

Bagi mereka yang belum juga memperoleh jodoh, ada baiknya jika memelihara bunga dari tanaman kantong semar atau Nepenthes Sp. Bunga kantung semar berwana kemerah (li gua) sangat baik untuk mereka yang susah mendapatkan pasangan. Sedangkan bunga kantung semar yang berwarna kuning (qian gua) di percaya mampu mendatangkan rezeki yang berlimpah.

Selain di percaya mampu menarik jodoh, dalam fengsui kantung semar di yakini sebagai sarana penyerap energi dari lingkungan sekitar. Tanaman ini biasanya diletakkan di pintu utama karena pintu utama merupakan sumber masuknya energi, sehingga dengan diletakkan di sana, dapat mengubah energi jahat menjadi energi baik.

Bagaimana dengan buah-buahan yang dipercaya mendatangkan keberuntungan? Menurut Sinse Aleng, pisang raja atau pisang mas merupakan buah yang melambangkan kemakmuran. Lambing ini dapat terlihat dari warnanya yang kuning keemasan. Selain warnanya yang mengoda selera, rasanya yang manis juga melambangkan kesenangan dalam hidup dan kehidupan.

Nilai keberuntungan yang sama juga di hadirkan oleh jeruk kasturi (famili citrus mitis). Warna buah jeruk yang kuning ke emasan atau jing ju ini melambangkan unsur emas. Logam mulia ini merupakan symbol dari kekayaan, keberuntungan, keceriaan, kebahagiaan, dan pembawa perdamaian. “Orang yang menanam dan memelihara jeruk kasturi ini diharapkan rezekinya terus mengalir. Tak heran jika setiap tahun baru Imlek, tanaman ini menjadi hantaran sebagai hadiah bagi mereka yang di tuakan,” terangnya.

Selain pisang raja dan jeruk kasturi, buah yang selalu di buru untuk di jadikan bingkisan di tahun baru Imlek adalah buah naga. Tanaman bernama laitin Hylocereus undatus ini asalnya dari Meksiko, Amerika Tengah. Sekitar tahun 1870, tanaman ini dibawa oleh orang Prancis ke Vietnam sebagai tanaman hias. Di Vietnam, buah dari tanaman ini diletakkan di atas meja altar, dan di sandingkan di antara dua patung naga. Itulah awal nama buah naga atau thang loy ini di kenal. Di tilik dari penampilan fisiknya, buah naga ini mirip kepala naga dengan batang tanaman sebagai ekor yang penuh duri.

Selain berkhasiat, buah naga dianggap sebagai tanaman pembawa berkah

Dikenali dengan nama asing aglaonema, yang berasal dari bahasa Yunani,– aglaos (sinar) dan nema (benang), Sri Rejeki dipercaya memberi energi dan keuntungan. Tanda jelasnya membawa rezeki bisa dilihat dari goresan, totol-totol, atau warna kuat lain yang muncul di daunnya. Tahun lalu, harga tanaman ini bisa mencapai 500 ribu rupiah, karena harga dipatok berdasarnya per daunnya.

Selain Sri Rejeki, masih sembilan tanaman lagi yang dipercaya bisa membawa hoki. Inilah mereka:  


  1. Buah Naga (hylocereus undatus)
  2. Bambu Hoki (dracaena sanderiana)
  3. Euporbia (euphorbia milii)
  4. Buah Tin (ficus carica)
  5. Delima (punica granatum)
  6. Jeruk Kasturi (citrus mitis)
  7. Jeruk Jari Budha (Citrus medica sacodactylis)
  8. Nanas Simbol Raja (ananas sp)
  9. Wijaya Kusuma (epiphyllum oxypetalum)
  10. Sri Rejeki (Aglaonema)




Kantong Semar, Tanaman Unik Pembawa Hoki In the English version


Tidak ada komentar:

Posting Komentar